tag:blogger.com,1999:blog-13471476838718327012024-02-20T07:38:30.507-08:00Aliran Sesatabasyahhttp://www.blogger.com/profile/06239836891963840643noreply@blogger.comBlogger11125tag:blogger.com,1999:blog-1347147683871832701.post-17485101788415439912050-04-30T05:52:00.000-07:002008-05-15T03:57:50.782-07:00Daftar Aliran Sesat versi MUIBerikut Daftar Aliran sesat A - Z<br /><br /><table style="border-collapse: collapse;" id="AutoNumber10" border="0" bordercolor="#111111" cellpadding="3" cellspacing="0" width="98%"><tbody><tr><td align="center" width="100%"><img src="http://swaramuslim.net/images/uploads/islam/sekte/AS-wawancara-01.jpg" border="0" height="120" width="100" /><br /> <b>Ahmad Sayuti </b>Sang Nabi Baru asal Bandung</td> </tr> <tr> <td align="center" width="100%"> <img src="http://swaramuslim.net/images/uploads/islam/sekte/Ahmad_Musaddiq.jpg" border="0" height="120" width="100" /><br /> <b>Ahmad Mushaddeq<br /> sang rasul<br /> <img src="http://swaramuslim.net/images/uploads/islam/sekte/qiyadah-05.jpg" border="0" height="120" width="100" /></b></td> </tr> <tr> <td align="center" width="100%"> <img src="http://swaramuslim.net/images/uploads/islam/sekte/Salamullah-02.jpg" border="0" height="120" width="100" /><br /> <b>Lia Eden</b></td> </tr> <tr> <td align="center" width="100%"> <img src="http://swaramuslim.net/images/uploads/islam/sekte/abdul_rahman-rasul-1.jpg" border="0" height="120" width="100" /><br /> <b>Abdul Rahman</b></td> </tr> <tr> <td align="center" width="100%"> <img src="http://swaramuslim.net/images/uploads/islam/sekte/LDII-1.jpg" border="0" height="126" width="100" /><br /> <b>LDII</b></td> </tr> <tr> <td align="center" width="100%"> <img src="http://swaramuslim.net/images/uploads/islam/sekte/ahmadiyah_parung1.jpg" border="0" height="120" width="100" /><br /> <b>Ahmadiyah</b></td> </tr> <tr> <td align="center" width="100%"> <img src="http://swaramuslim.net/images/uploads/islam/sekte/azzaytun.jpg" border="0" height="116" width="100" /><br /> <b>NII KW IX - Al Zaytun<br /></b></td> </tr> <tr> <td align="center" width="100%"> <img src="http://swaramuslim.net/images/uploads/islam/sekte/Bahai-01.jpg" border="0" height="120" width="100" /><br /> <b>Baha'i</b></td> </tr> <tr> <td align="center" width="100%"> <img src="http://swaramuslim.net/images/uploads/islam/sekte/war_againstJIL.jpg" border="0" height="100" width="100" /><br /> <b>Sepilis - Sekularisme Pluralisme Liberalisme</b></td> </tr> <tr> <td align="center" width="100%"> <img src="http://swaramuslim.net/images/uploads/murtadin/GusDur-Berkat-10.jpg" border="0" height="74" width="100" /><br /> <b>Natalan/Doa Bersama</b></td> </tr> <tr> <td align="center" width="100%"> <img src="http://swaramuslim.net/images/uploads/tokoh/JIL_Roy2.jpg" border="0" height="120" width="100" /><br /> <b>Sholat 2 Bahasa</b></td> </tr> <tr> <td align="center" width="100%"> <img src="http://swaramuslim.net/images/uploads/islam/investigasi/menembus_gelap.jpg" border="0" height="120" width="100" /><br /> <b>Menembus Gelap</b></td> </tr> <tr> <td align="center" width="100%"> <img src="http://swaramuslim.net/images/uploads/islam/sekte/an_nadzir-02.jpg" border="0" height="120" width="100" /><br /> <b>Jamaah An Nadzir</b></td> </tr> <tr> <td align="center" width="100%"> <img src="http://swaramuslim.net/images/uploads/islam/sekte/logo-al_wahidiyah1.jpg" border="0" height="89" width="100" /><br /> <b>Al-Wahidiyah</b></td> </tr> <tr> <td align="center" width="100%"> <img alt="image" src="http://swaramuslim.net/images/uploads/islam/sekte/islam_sejati-01.jpg" name="image" border="0" height="120" hspace="0" width="100" /><br /> <b>Islam-Sejati</b></td></tr></tbody></table>abasyahhttp://www.blogger.com/profile/06239836891963840643noreply@blogger.com41tag:blogger.com,1999:blog-1347147683871832701.post-77893939430605126612008-06-06T06:15:00.000-07:002008-06-06T07:12:30.966-07:00PERNYATAAN RESMI MUNARMAN (VERSI LENGKAP)<div style="text-align: center;">Berikut pernyataan resmi dari Munarman atas kejadian 1 Juni 2008, dan tentang aliran ahmadiyah.<br /></div><br /><br /><div style="text-align: center;"><iframe allowfullscreen='allowfullscreen' webkitallowfullscreen='webkitallowfullscreen' mozallowfullscreen='mozallowfullscreen' width='320' height='266' src='https://www.blogger.com/video.g?token=AD6v5dxtv9HnUv51UKfPXscIIy80EUkqcM5uH10HCzYIcUextKID8yjRX-YZ1MRDvmLgfLe4w_FTyO5gOv9miYqs1w' class='b-hbp-video b-uploaded' frameborder='0'></iframe></div>abasyahhttp://www.blogger.com/profile/06239836891963840643noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-1347147683871832701.post-17372372323010873592008-06-06T05:52:00.000-07:002008-12-09T18:02:12.282-08:00Mengapa Ahmadiyyah Sesat dan Menyesatkan?<div style="text-align: justify;">Di masa Rasulullah SAW ada seseorang yang mengaku nabi, bernama Musailamah Al-Kaddzab. Gelar Al-Kaddzab berarti si Pendusta, karena dia memang berdusta dengan mengaku sebagai nabi. Selain mengaku nabi, Musailamah juga merasa mampu menandingi ayat Al-Qur’an dengan gubahannya sendiri Ad Difda’u atau Katak. Al Jahiz, sastrawan Arab dalam bukunya ‘Al Hayawan’ mengomentari gubahan nabi palsu ini dengan mengatakan: ”Alangkah kotornya gubahan yang dikatakannya sebagai ayat Al-Qur’an itu yang turun kepadanya sebagai wahyu.”<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Ghulam Mirza<br /><br /></span><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjRO1h_k9Gf_wJas4TFKuR3NZcV-2Zhn_YC9OkqZtV8VtxMP_b3IgedcOmwGlNCcn7dbhEo-lCg9prnBpUgyVpZuOYCGoOENd-2t5ew04B7TvvXx6knbyEh56UwmlzQ3tnvTeyvJsbCcOA/s1600-h/mgahsn.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjRO1h_k9Gf_wJas4TFKuR3NZcV-2Zhn_YC9OkqZtV8VtxMP_b3IgedcOmwGlNCcn7dbhEo-lCg9prnBpUgyVpZuOYCGoOENd-2t5ew04B7TvvXx6knbyEh56UwmlzQ3tnvTeyvJsbCcOA/s320/mgahsn.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5208750844047803826" border="0" /></a><br /><div style="text-align: center;"><span style="font-size:85%;">Ghulam Mirza Ahmad Bersama Para Pengikutnya, Dia Ditengah, Barisan ke 2 dari Kiri no 4,Laknatullah..</span><br /></div><br />Kini, seseorang kembali mengaku nabi. Namanya Mirza Ghulam Ahmad, lahir di Qodian (India) pada tanggal 15 Februari 1835 M dan meninggal tanggal 26 Mei 1908 M. Selain mengaku nabi dan rosul, Mirza juga mengaku sebagai Imam Mahdi, serta mengaku menerima wahyu, yang disebut dengan Tadzkirah. Dengan kitab ‘suci’ yang dibuatnya ini Mirza Ghulam Ahmad membai’at murid-muridnya dan mengembangkan sekte sesat dan menyesatkan dengan nama Ahmadiyyah. Saat ini Ahmadiyyah yang masuk di Indonesia sejak tahun 1935 telah mempunyai sekitar 200 cabang, terutama di Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatera Barat, Palembang, Bengkulu, Bali, NTB dan lain-lain. <br /><br />Di masa lalu, para Sahahabat, seperti Abu Bakar Ash Shiddiq segera mengirimkan panglima terbaik dalam Islam, Khalid bin Walid sang pedang Allah untuk menghabisi sang nabi paslu, Musailamah Al Kadzzab. Sebelumnya telah dikirim, panglima Islam lainnya, Usamah bin Zaid yang teryata kewalahan menghadapi nabi palsu tersebut, Musailamah Al-Kadzab dan istrinya, Sajah. Barulah ketika tentara Islam pimpinan Khalid bin Walid ini menyerbu Musailamah Al-Kaddzab di Yamamah, maka sang nabi palsu Musailamah terbunuh bersama 10.000 orang murtad lainnya. Ath-Thabari, seorang sejarawan Islam menyebutkan bahwa belum pernah ada perang sedahsyat itu dalam memerangi kesesatan, terutama ajaran yang sesat dan menyesatkan.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Tadzkirah Kitab “Suci” yang Menyesatkan</span><br /><br />“Apabila engkau (Mirza) berniat untuk mengerjakan pekerjaan yang besar, maka bertawakallah kepada Allah, dan jadikanlah perahu (jema’at di hadapan Kami menurut wahyu Kami). Orang-orang yang mengambil bai’at kepada engkau (yakni murid-murid engkau), mereka bai’at kepada Allah. Tangan Allah di atas tangan mereka”.<br />(Kitab “Suci” Tadzkirah, hal 163)<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Mirza Kafir</span><br /><br />Dalam buku Ahmadiyyah & Pembajakan Al-Qur’an karya M.Amin Djamaluddin, disebutkan bahwa kitab “suci” Ahmadiyyah, Tadzkirah telah membajak ayat Al-Qur’an sebanyak 132 ayat. Dalam Tadzkirah sang nabi palsu, Mirza Ghulam Ahmad mencampur-adukkan ayat-ayat suci Al-Qur’an dengan bahasa Arab, bahasa Urdu, dan bahasa Persia.<br /><br />Wahyu palsu yang diklaim Mirza Ghulam Ahmad diturunkan padanya sebenarnya adalah bajakan dari potongan beberapa ayat Al-Qur’an dari surat Ali Imran ayat 159, Surat Hud ayat 37 dan surat Al-Fath ayat 10 yang disambung menjadi satu ‘wahyu’. Dengan wahyu rekayasa inilah Mirza Ghulam Ahmad membentuk aliran sesat Ahmadiyyah dengan suatu keyakinan Jama’at Ahmadiyyah itu identik dengan perahu nabi Nuh a.s. Menurut Mirza, barang siapa yang tidak mau masuk dalam Jama’at Ahmadiyyah sama saja dengan orang yang tidak mau naik (masuk) dalam perahu nabi Nuh Nuh dan akan tenggelam semuanya yaitu akan masuk neraka.<br /><br />Ahmadiyyah juga menganggap kitab “suci” Tadzkirah sama sucinya dengan kitab suci Al-Qur’an, bahkan lebih besar. Jama’at ini juga mempunyai tempat suci tersendiri yaitu Qadian dan Rabwah. Mereka bahkan memiliki surga sendiri yang letaknya di Qadian dan Rabwah dan serifikat kavling surga tersebut dijual kepada jama’ahnya dengan harga yang sangat mahal. Parahnya lagi, wanita-wanita Ahmadiyyah haram menikah dengan laki-laki yang bukan Ahmadiyyah, tetapi lelaki Ahmadiyyah boleh kawin dengan perempuan yang bukan Ahmadiyyah. Selain itu, seorang pengikut Ahmadiyyah tidak boleh bermakmum dengan (di belakang) imam yang bukan Ahmadiyyah. Ahmadiyyah juga mempunyai tanggal, bulan, dan tahun sendiri, yang mereka beri nama dengan Hijri Syamsyi atau disingkat menjadi HS.<br /><br />Keanehan dan penyimpangan-penyimpangan ini barulah sebagian kecil dari pokok-pokok ajaran Ahmadiyyah yang sesat dan menyesatkan. Bahkan Ahmadiyyah bisa disebut sebagai sebuah agama baru, dan bukan Islam. Hal ini karena Ahmadiyyah memiliki nabi tersendiri, yakni Mirza Ghulam Ahmad, kitab “suci” tersendiri yaitu Tadzkirah, dan ajaran-ajaran tersendiri yang menyimpang jauh dari ajaran Islam. Dr. Muhammad Iqbal, ilmuan Islam yang juga berasal dari India mengingatkan :<br /><br />“Sesungguhnya Qadianisme (Ahmadiyyah) adalah gerakan penentang Nabi Muhammad SAW, dan komplotan penentang Islam dan agama yang terpisah, dari agama Islam, bahwa Qadianisme adalah umat yang berdiri sendiri bukan bagian dari umat Islam”.<br /><br />“Sesungguhnya Qadianisme (Ahmadiyyah) akan menarik umat nabi Muhammad SAW dan mendirikan umat baru di India. Sesungguhnya Qadianisme lebih berbahaya bagi kehidupan masyarakat Islam Hindia dibangdingkan aliran Spenoza dengan filosof Yahudi yang memberontak dengan peraturan-peraturan Yahudi”.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Ahmadiyyah : Rekayasa dan Konspirasi Musuh Islam</span><br /><br />Dalam salah satu kitabnya, Mirza Ghulam Ahmad menulis : “ Aku adalah Imamuzzaman pada abad sekarang dan Allah telah menghimpun tanda-tanda pada diriku”. Mirza mengaku dan menganggap dirinya Imam Mahdi yang ditunggu-tunggu dan dijanjikan kedatangannya oleh umat Islam seluruh dunia.<br /><br />Jema’at Ahmadiyyah meyakini bahwa Allah SWT telah membangkitkan seorang utusan rohani umat manusia di seluruh dunia, yaitu Hazrat Mirza Ghulam Ahmad sebagai Masih Mau’ud dan Imam Mahdi. Mirza Ghulam Ahmad sendiri menyatakan bahwa “Barang siapa yang tidak benar-benar yakin bahwa akan hadirnya Masih dan Mahdi yang dijanjikan, ia bukan dari Jama’atku, yakni jama’at Ahmadiyyah.<br /><br />Cerita dan klaim konyol seperti ini sudah sering terjadi sebelumnya yang teryata didalangi oleh musuh-musuh Islam. Musuh-musuh Islam memanfaatkan nubuwah (berita kenabian) diutusnya Imam Mahdi di akhir zaman dengan memanipulasi sosok Al Mahdi dan memunculkan tokoh-tokoh rekayasa untuk dipercaya sebagai Al Mahdi, termasuk Mirza Ghulam Ahmad.<br /><br />Keyakinan akan turunnya Imam Mahdi telah dimanipulasi oleh musuh-musuh Islam, salah satunya Inggris. Inggris yang pada waktu itu menjajah India, kesal dan putus asa terhadap sikap kaum muslimin yang anti pati dan nonkooperatif terhadap Inggris. Sikap umat Islam ini membuat mereka terpojok dibanding umat Hindu yang bersikap kooperatif. Dalam kondisi lemah dan tertindas inilah muncul gerakan Mahdiisme yang dipelopori Ahmadiyyah yang berorientasikan pada pembaharuan pemikiran. Mirza Ghulam Ahmad tampil sebagai sosok yang mengaku telah diangkat sebagai Al-Mahdi dan Al-Masih oleh Tuhan, merasa mempunyai tanggung jawab moral untuk memajukan Islam dan umat muslim dengan memberi interpretasi baru terhadap ayat-ayat Al-Qur’an sesuai dengan tuntutan zamannya, sebagai yang diilhamkan Tuhan kepadanya.<br /><br />Dalam novel The Mahdi karya AJ Quinnel (1981) diceritakan konspirasi antara agen M-16 (Inggris) dengan agen CIA (Amerika) dalam merekayasa kehadiran sosok Al Mahdi, Abu Qadir, seorang sufi asal Saudi. Dalam sinopsis novel tersebut dikatakan : Sebuah cerita spionase spektakuler tentang dinas-dinas rahasia internasional yang merencanakan untuk menguasai kekuatan Islam yang sedang berkembang melalui sebuah mukjizat buatan, di depan mata jutaan umat Islam beriman di Kota Mekah. Menampilkan seorang Mahdi baru : Itulah sasaran yang ingin dicapai setiap agen dinas rahasia Barat. Seorang ‘nabi boneka’ merupakan sebuah kunci yang tak terbayangkan bagi kekuatan internasional. Menampilkan, sudah tentu seorang “nabi” yang tetap berfungsi sebagai boneka.<br /><br />Fenomena munculnya nabi-nabi palsu akhir zaman seperti Mirza Ghulam Ahmad, Ahmad Mosadeq, hingga Lia Aminuddin dengan klaim sebagai Al Masih, menerima wahyu dari Jibril a.s. sekaligus mengaku sebagai nabi yang mendapat wahyu menjadi realitas tak terbantahkan akan adanya konspirasi untuk menghancurkan Islam yang dilakukan oleh musuh-musuh Islam. Pelbagai cerita “mukjizat” biasanya diumbar oleh para nabi palsu ini untuk meyakinkan para pengikutnya. Padahal, bisa jadi “mukjizat” palsu itu sengaja diciptakan oleh musuh-musuh Islam, baik yang nyata maupun tidak.<br /><br />Untuk membuktikan kemahdian Abu Qadir, agen Inggris M-16 membangun instalasi komunikasi rahasia dalam gua yang biasa digunakan sang sufi untuk meditasi. Lewat satelit, diproduksilah visualisasi ketika Nabi Muhammad menerima wahyu yang pertama, sehingga seolah dia pun menerima ‘wahyu’.<br /><br />Sementara itu, Mirza Ghulam Ahmad mengaku menemukan sebuah makam di Srinagar, Punjab, India. Menurutnya makam tersebut adalah makam Yus Asaf yang diyakini sebagai Isa Al-Masih, sesudah pengembaraannya yang panjang dari Palestina ke Kashmir, India. Sesudah penemuan makam tersebut, barulah dicari hadits-hadits mahdiyah (tentang Imam Mahdi) yang relevan sebagai dasar keyakinan Ahmadiyyah. Maka pada tahun 1890, Mirza Ghulam Ahmad pun mendakwahkan dirinya sebagai Imam Mahdi. Selaku Imam Mahdi ia mendapat wahyu dari Allah SWT, yang berbunyi : “Bangkitlah! Waktu yang ditetapkan untukmu telah tiba…”<br /><br />Dalam situs resmi Ahmadiyyah Indonesia, terdapat artikel tentang biografi Mirza Ghulam Ahmad yang ditulisnya sebagai Imam Mahdi dan Masih Mau’ud (Al Masih yang ditunggu). Lewat situs ini Ahmadiyyah gencar berpropaganda, bahkan menyiarkan langsung ceramah khalifah mereka di London.<br /><br />Berikut kutipan dari situs Ahmadiyyah Indonesia tentang tanda-tanda kematian Mirza Ghulam Ahmad :<br /><br />Pada bulan Desember 1905, Hazrat Ahmad as. mendapat ilham yang menerangkan bahwa saat kewafatan beliau telah dekat, oleh karenanya beliau menulis sebuah buku yang berjudul Al-Wasiat, yang disebar luaskan kepada seluruh warga Jemaat Ahmadiyah. Di dalamnya beliau as. memberitahukan bahwa saat kewafatan beliau telah dekat, dan menasihatkan agar Jemaat tenteram serta berbesar hati.<br /><br />Demikian pula, berdasarkan ilham Ilahi, Hazrat Ahmad as. mengumumkan untuk membuat sebuah areal perkuburan khusus (Bahesyti Maqbarah), dan orang-orang yang akan dikebumikan disana harus memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan. Yakni mengurbankan paling sedikit 1/10 harta bendanya dan 1/10 dari penghasilannya setiap bulan untuk kepentingan Islam. Hazrat Ahmad as menjelaskan :<br />"Allah Taala telah memberi kabar suka kepada saya, bahwa di perkuburan itu hanya orang-orang ahli surga saja lah yang akan dikuburkan."<br /><br />Lihat, kesesatan Ahmadiyyah yang meyakini pimpinan mereka menerima wahyu (meski diubah kata-katanya menjadi ilham), dan meyakini dengan yakni bahwa pimpinan mereka akan masuk serga.<br /><br />Selain itu, kucuran dana Ahmadiyyah juga sangat besar. Untuk menggaji pegawainya saja Ahmadiyyah mengeluarkan sekitar 60 juta/bulan. Ahmadiyyah juga setiap bulannya membagikan brosur kepada masyarakat, membagikan buku-buku yang berisi ajaran Ahmadiyyah secara gratis kepada masyarakat. Semuanya itu dilakukan dari markas besar mereka di Parung Bogor, Jawa Barat di atas tanah seluas 15 ha.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Harus Diapakan Ahmadiyyah ?</span><br /><br />Sejak kemunculannya, Ahmadiyyah telah ditentang oleh seluruh ulama. Namun, berkat bantuan Inggris yang menjajah India ketika itu, keberadaan Ahmadiyyah tetap langgeng bahkan semakin berkembang cepat. Ketika Pakistan melarang keberadaan Ahmadiyyah, khalifah atau pemimpin tertinggi mereka melarikan diri ke Inggris dan memindahkan markasnya pula ke sana.<br /><br />Pasca kematian Mirza Ghulam Ahmad pada tahun 1908 M, kepemimpinan Ahmadiyyah berpindah secara estafet kepada seseorang yang kemudian diyakini sebagai khalifah, dan mendapat gelar Hadhrat. Kepemimpinan pertama Ahmadiyyah selepas kematian Mirza adalah Hadhrat Hafiz H. Hakim Nuruddin selaku khalifah I hingga meninggal tahun 1914 M. Selanjutnya dipilih khalifah II Mirza Bashiruddin Mahmud Ahmad yang memangku jabatan tersebut dari tahun 1914 hingga 1965. Kemudian, ia digantikan oleh khalifah III Hadhrat Hafiz Nasir Ahmad yang meninggal dunia tahun 1982. Selanjutnya kekhalifahan dijabat oleh khalifah IV Hadhrat Mirza Taher Ahmad hingga sekarang.<br /><br />Ironisnya, di bulan Juni-Juli 2000 M, Ahmadiyyah yang telah difatwakan sesat oleh MUI, dinyatakan sebagai aliran kafir di luar Islam oleh Liga Dunia Islam di Mekkah, justru disambut dengan upacara penting di negeri ini oleh Dawam Rahardjo, Gus Dur, dan Amien Rais. Ketika itu, khalifah ke IV Ahmadiyyah, Taher Ahmad yang bermarkas di London, Inggris berkunjung ke Indonesia. Tentu saja sambutan kepada penerus nabi paslu tersebut akan mengakibatkan kaburnya pandangan umat Islam akan kesesatan dan menyesatkannya Ahmadiyyah. Bisa jadi, Ahmadiyyah akan dianggap sebagai ajaran yang benar, yang perlu juga dibela dan dilindungi sebagaimana pandangan awam saat ini. Padahal sudah jelas sejelas matahari di siang hari bahwa Ahmadiyyah adalah sesat dan menyesatkan!<br /><br />Prof.KH. Ibrahim Hasan LML, Rektor IIQ Jakarta mewajibkan kaum muslimin untuk berjuang membubarkan Ahmadiyyah. Bahkan hampir seluruh ormas Islam ketika itu telah menandatangani kesepakatan agar Ahmadiyyah dibubarkan, karena telah menodai Al-Qur’an. Peristiwa itu terjadi pada bulan Juni 1995.<br /><br />Syuriah Nahdatul Ulama, melalui Rois (Ketua) dan pelaksana harian syuriyahnya, KH Ma’ruf Amin, memutuskan bahwa Ahmadiyyah yang ada di Indonesia menyimpang dari ajaran Islam. Maka sudah seharusnya aliran yang memutar-balikkan Al Qur’an tersebut dilarang. Ahmadiyyah, menurut keputusan Syuriyah memutar-balikkan ayat Al-Qur’an, bahkan mengakui adanya nabi baru setelah nabi Muhammad SAW. Mirza Ghulam Ahmad dianggap sebagai nabi. Itu jelas menyimpang dari ajaran Islam dan harus dilarang, uangkap KH Ma’ruf Amin menjawab harian Pelita, Agustus 1995.<br /><br />Sejak saat itu, kaum muslimin tiada henti menuntut pembubaran Ahamdiyyah di negeri ini. Lebih dari 10 tahun telah berlalu, umat Islam tidak henti dan tidak bosan menyuarakan kebenaran dan melakukan amar ma’ruf nahi munkar, menolak keberadaan Ahmadiyyah yang sesat dan menyesatkan. Kaum muslimim yakin bahwa Ahmadiyyah adalah sebuah kemungkaran dan kemungkaran harus diingkari menurut kadar kemampuan. Karena jika kemungkaran seperti Ahmadiyyah tidak dihilangkan, maka akan menyebabkan negara dan umat akan binasa, sebagaimana hadits Rosul SAW :<br /><br />“Maka jika mereka membiarkan mereka berbuat menurut keinginan mereka, niscaya mereka akan binasa, dan jika mereka mencegahnya, maka mereka semua akan selamat”.<br /><br />Abdul Mun’im Halimah “Abu Bashir” dalam bukunya “Fatwa Mati Buat Penghujat” menyatakan, mencegah dan menjatuhkan sanksi hukuman terhadap pelaku kemungkaran tidaklah bertentangan ataupun berlawanan dengan keadaan Allah yang akan menghukumnya sendiri kelak di hari kiamat, sebagaimana firman Allah :<br /><br />“Dan kami menunggu-nunggu bagi kalian bahwa Allah akan menimpakan kepada kalian adzab siksaan (yang besar) dari sisi-Nya, atau (adzab siksaan) dengan tangan-tangan kami.” (QS At Taubah : 52)<br /><br />Adapun siksaan yang ditimpakan Allah kepada mereka melalui tangan-tangan kita adalah sewaktu mereka menampakkan kepada kita kebatilan dan kekafiran mereka. Sedangkan siksaan yang datang dari sisi Allah adalah kelak nanti pada hari kiamat, hari di mana mereka dibawa menghadap Allah SWT. Lalu, Allah menyiksa mereka dengan siksaan yang amat pedih.<br /><br />Wallahu’alam bis showab!<br /></div>abasyahhttp://www.blogger.com/profile/06239836891963840643noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1347147683871832701.post-80087287547241229632008-06-06T05:48:00.000-07:002008-06-06T05:51:04.409-07:00Aliran Sesat > Membongkar Jaringan AKKBB<div style="text-align: justify;">Nama Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) menjadi buah bibir setelah peristiwa rusuh di silang Monas pada hari ahad siang, 1 Juni 2008. Sebelumnya, aliansi ini sering kali diidentikan dengan gerakan pembelaan terhadap kelompok sesat Ahmadiyah, sebuah kelompok yang mengaku bagian dari Islam namun memiliki kitab suci Tadzkirah—bukan al-Qur’an—dan Rasul Mirza Ghulam Ahmad, bukan Rasulullah Muhammad SAW.<br /><br />Jika menilik perjalanan historis dan ideologi kelompok sesat Ahmadiyah dengan AKKBB, maka akan bisa ditemukan benang merahnya, yakni permusuhan terhadap syariat Islam, pertemanan dengan kalangan Zionis, mengedepankan berbaik sangka terhadap non-Muslim dan mendahulukan kecurigaan terhadap kaum Muslimin.<br /><br />Ketika Ahmadiyah lahir di India, Mirza Ghulam Ahmad mengeluarkan seruan agar umat Islam India taat dan tsiqah kepada penjajah Inggris, dan mengharamkan jihad melawan Inggris. Padahal saat itu, banyak sekali perwira-perwira tentara Inggris, para penentu kebijakannya, terdiri dari orang-orang Yahudi Inggris seperti Jenderal Allenby dan sebagainya. Dengan kata lain, seruan Ghulam Ahmad dini sesungguhnya mengusung kepentingan kaum Yahudi Inggris.<br /><br />Bagaimana dengan AKKBB? Aliansi cair ini terdiri dari banyak organisasi, lembaga swadaya masyarakat, dan juga kelompok-kelompok “keagamaan”, termasuk kelompok sesat Ahmadiyah. Mereka yang tergabung dalam AKKBB adalah:<br /><br /> * Indonesian Conference on Religion and Peace (ICRP)<br /> * National Integration Movement (IIM)<br /> * The Wahid Institute<br /> * Kontras<br /> * LBH Jakarta<br /> * Jaingan Islam Kampus (JIK)<br /> * Jaringan Islam Liberal (JIL)<br /> * Lembaga Studi Agama dan Filsafat (LSAF)<br /> * Generasi Muda Antar Iman (GMAI)<br /> * Institut Dian/Interfidei<br /> * Masyarakat Dialog Antar Agama<br /> * Komunitas Jatimulya<br /> * eLSAM<br /> * Lakpesdam NU<br /> * YLBHI<br /> * Aliansi Nasional Bhineka Tunggal Ika<br /> * Lembaga Kajian Agama dan Jender<br /> * Pusaka Padang<br /> * Yayasan Tunas Muda Indonesia<br /> * Konferensi Waligereja Indonesia (KWI)<br /> * Crisis Center GKI<br /> * Persekutuan Gereja-gereeja Indonesia (PGI)<br /> * Forum Mahasiswa Ciputat (Formaci)<br /> * Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI)<br /> * Gerakan Ahmadiyah Indonesia<br /> * Tim Pembela Kebebasan Beragama<br /> * El Ai Em Ambon<br /> * Fatayat NU<br /> * Yayasan Ahimsa (YA) Jakarta<br /> * Gedong Gandhi Ashram (GGA) Bali<br /> * Koalisi Perempuan Indonesia<br /> * Dinamika Edukasi Dasar (DED) Yogya<br /> * Forum Persaudaraan antar Umat Beriman Yogyakarta<br /> * Forum Suara Hati Kebersamaan Bangsa (FSHKB) Solo<br /> * SHEEP Yogyakarta Indonesia<br /> * Forum Lintas Agama Jawa Timur Surabaya<br /> * Lembaga Kajian Agama dan Sosial Surabaya<br /> * LSM Adriani Poso<br /> * PRKP Poso<br /> * Komunitas Gereja Damai<br /> * Komunitas Gereja Sukapura<br /> * GAKTANA<br /> * Wahana Kebangsaan<br /> * Yayasan Tifa<br /> * Komunitas Penghayat<br /> * Forum Mahasiswa Syariahse-Indonesia NTB<br /> * Relawan untuk Demokrasi dan Hak Asasi Manusia (REDHAM) Lombok<br /> * Forum Komunikasi Lintas Agama Gorontalo<br /> * Crisis Center SAG Manado<br /> * LK3 Banjarmasin<br /> * Forum Dialog Antar Kita (FORLOG-Antar Kita) Sulsel Makassar<br /> * Jaringan Antar Iman se-Sulawesi<br /> * Forum Dialog Kalimantan Selatan (FORLOG Kalsel) Banjarmasin<br /> * PERCIK Salatiga<br /> * Sumatera Cultural Institut Medan<br /> * Muslim Institut Medan<br /> * PUSHAM UII Yogyakarta<br /> * Swabine Yasmine Flores-Ende<br /> * Komunitas Peradaban Aceh<br /> * Yayasan Jurnal Perempuan<br /> * AJI Damai Yogyakarta<br /> * Ashram Gandhi Puri Bali<br /> * Gerakan Nurani Ibu<br /> * Rumah Indonesia<br /><br />Menurut data yang ada, AKKBB merupakan aliansi cair dari 64 organisasi, kelompok, dan lembaga swadaya masyarakat. Banyak, memang. Tapi kebanyakan merupakan organisasi ‘ladang tadah hujan’ yang bersifat insidental dan aktivitasnya tergantung ada ‘curah hujan’ atau tidak. Maksudnya, kelompok atau organisasi yang hanya dimaksudkan untuk menampung donasi dari sponsor asing, dan hanya bergerak jika ada dana keras yang tersedia.<br /><br />Namun ada beberapa yang memang memiliki ideologi yang jelas dan bergerak di akar rumput. Walau demikian, yang terkenal hanya ada beberapa dan inilah yang menjadi motor penggerak utama dari aliansi besar ini.<br /><br />Keseluruhan organisasi dan kelompok ini sebenarnya bisa disatukan dalam satu kata, yakni: Amerika. Kita tentu paham, Amerika adalah gudang dari isme-isme yang “aneh-aneh” seperti gerakan liberal, gerakan feminisme, HAM, Demokrasi, dan sebagainya. Ini tentu dalam tataran ide atau Das Sollen kata orang Jerman.<br /><br />Namun dalam tataran faktual, yang terjadi di lapangan ternyata sebaliknya. Kalangan intelektual dunia paham bahwa negara yang paling anti demokrasi di dunia adalah Amerika, negara yang paling banyak melanggar HAM adalah Amerika, negara yang merestui pasangan gay dan lesbian menikah (di gereja pula!) atas nama liberalisme adalah Amerika, dan sebagainya. Dan kita tentu juga paham, ada satu istilah yang bisa menghimpun semua kebobrokkan Amerika sekarang ini: ZIONISME.<br /><br />Bukan kebetulan jika banyak tokoh-tokoh AKKBB merupakan orang-orang yang merelakan dirinya menjadi pelayan kepentingan Zionisme Internasional. Sebut saja Abdurrahman Wahid, ikon Ghoyim Zionis Indonesia. Lalu ada Ulil Abshar Abdala dan kawan-kawannya di JIL, lalu Goenawan Muhammad yang pada tahun 2006 menerima penghargaan Dan David Prize dan uang kontan senilai US$ 250, 000 di Tel Aviv (source: indolink.com), dan sejenisnya. Tidak terhitung berapa banyak anggota AKKBB yang telah mengunjungi Israel sambil menghujat gerakan Islam Indonesia di depan orang-orang Ziuonis Yahudi di sana.<br /><br />Mereka ini memang bergerak dengan mengusung wacana demokrasi, HAM, anti kekerasan, pluralitas, keberagaman, dan sebagainya. Sesuatu yang absurd sesungguhnya karena donatur utama mereka, Amerika, terang-terangan menginjak-injak prinsip-prinsip ini di berbagai belahan dunia seperti di Palestina, Irak, Afghanistan, dan sebagainya.<br /><br />Jelas, bukan sesuatu yang aneh jika kelompok seperti ini membela Ahmadiyah. Karena Ahmadiyah memang bagian dari mereka, bagian dari upaya pengrusakkan dan penghancuran agama Allah di muka bumi ini.<br /><br />Bagi yang ingin mengetahui ideologi aliansi ini maka silakan mengklik situs-situs kelompok mereka seperti libforall.com, Islamlib.com. dan lainnya.<br /><br />Walau demikian, tidak semua simpatisan maupun anggota AKKBB yang sebenarnya menyadari 'The Hidden Agenda' di balik AKKBB, karena agenda besar ini hanya diketahui oleh pucuk-pucuk pimpinan aliansi ini, sedangkan simpatisan maupun anggota di tingkat akar rumput kebanyakan hanya terikat secara emosionil kepada pimpinannya dan tidak berdasarkan pemahaman dan ilmu yang cukup.</div>abasyahhttp://www.blogger.com/profile/06239836891963840643noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1347147683871832701.post-88370774433896274322008-05-15T04:02:00.000-07:002008-05-15T04:04:29.797-07:00Jemaah Ahmadiyah Meminta Suaka<div style="text-align: justify;"><a class="newstitle"><span class="arial16"></span></a>Enam anggota jemaah Ahmadiyah asal Lombok, Nusa Tenggara Barat, mendatangi Konsulat Australia di Denpasar, Bali, Kamis (15/5) siang. Didampingi beberapa anggota Lembaga Bantuan Hukum Bali, mereka menyatakan ingin bertemu dengan Konsul Australia sekaligus mengajukan permohonan suaka politik. Namun permintaan itu ditolak. Pihak konsulat menganjurkan para pencari suaka langsung mengurus permohonan mereka ke Kedutaan Besar Australia di Jakarta.<br /><br />Penolakan itu membuat jemaah Ahmadiyah kecewa. Padahal, akhir-akhir ini mereka mengaku senantiasa diliputi ketakutan akibat ancaman teror dan intimidasi. Jemaah Ahmadiyah itu kemudian menuju kantor konsulat asing lainnya yang ada di Denpasar, antara lain Konsulat Jerman untuk maksud yang sama.</div>abasyahhttp://www.blogger.com/profile/06239836891963840643noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1347147683871832701.post-12374153746367603732008-05-13T04:20:00.000-07:002008-05-15T04:23:05.940-07:00PEMBATAL-PEMBATAL KEISLAMAN<div style="text-align: justify;">Sesungguhnya banyak sekali hal-hal yang dikategorikan sebagai pem-batal ke-Islam-an, namun para ulama banyak menyebutkan sepuluh pem-batal yang paling berbahaya dan paling banyak dikerjakan ummat.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Pembatal-pembatal ke-Islam-an tersebut adalah:</span><br /><br />1. Syirik atau mengadakan sekutu dalam beribadah kepada Allah –Sub-hānahu wa Ta’ālā–.<br /><br />2. Menjadikan sesuatu atau seseorang sebagai wasīlah (perantara) dalam doa, syafa’at dan tawakkal.<br /><br />3. Tidak mengkafirkan orang-orang musyrik, menyangsikan kekafiran mereka atau malahan membenarkan keyakinan mereka.<br /><br />4. Meyakini bahwa petunjuk selain petunjuk Nabi Muhammad –Shallallahu ‘alayhi wa Sallama– adalah lebih sempurna dan lebih baik.<br /><br />Mengganggap suatu hukum atau undang-undang selainnya lebih baik daripada syari’at Rasulullah –Shallallahu ‘alayhi wa Sallama– dan lebih mengutamakan hukum thāghūt daripada hukum Rasulullah –Shal-lallahu ‘alayhi wa Sallama–. Apabila ada seseorang meyakini bahwa un-dang-undang yang dibuat manusia lebih utama dan lebih baik dari-pada syari’at Islam, maka ia telah kafir.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Demikian pula apabila ia menganggap bahwa syari’at Islam sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan zaman, atau bahkan berang-gapan bahwa agama Islam hanya menyangkut hubungan ritual antara hamba dengan Rabbnya dan tidak ada kaitannya sama sekali dengan masalah duniawi. </span><br /><br />Demikian pula apabila seseorang memandang bahwa pelaksanaan syari’at Islam, misalnya masalah rajam dan qishash, sudah tidak sesuai lagi dengan peradaban modern (atau Hak Asasi Manusia). Begitu pula mereka yang beranggapan bahwa seseorang diperboleh-kan untuk tidak berhukum dengan hukum atau syari’at Allah –Subhā-nahu wa Ta’ālā– dalam hal sosial kemasyarakatan dan hukum-hukum lainnya, maka ia telah kafir, meskipun belum sampai pada keyakinan bahwa hukum yang dianutnya lebih utama dari hu-kum Islam.<br /><br />5. Membenci hal-hal yang berasal dari Rasulullah –Shallallahu ‘alayhi wa Sallama–, walaupun mengamalkannya.<br /><br />6. Mengolok-olok sebagian ajaran yang dibawa Rasulullah –Shallallahu ‘alayhi wa Sallama–, seperti pahala atau balasan yang akan diterima.<br /><br />7. Melakukan sihir, karena pelakunya dihukumi kafir.<br /><br />8. Loyal terhadap orang kafir serta memberikan bantuan dan pertolongan kepada orang musyrik untuk memerangi kaum muslimin.<br /><br />9. Beranggapan bahwa manusia boleh keluar dari syari’at atau ajaran Nabi Muhammad –Shallallahu ‘alayhi wa Sallama–.<br /><br />10. Berpaling dari agama Allah –Subhānahu wa Ta’ālā–, baik karena tidak mau mempelajarinya atau karena tidak mau mengamalkannya.</div>abasyahhttp://www.blogger.com/profile/06239836891963840643noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1347147683871832701.post-73194470075068510232008-04-20T23:56:00.000-07:002008-05-01T00:03:56.055-07:00Pembubaran Aliran Sesat Ahmadiyah adalah Harga Mati<div style="text-align: justify;">Umat Islam berharap pemerintah mau mendengarkan aspirasi tersebut. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono diingatkan akan kata-kata yang pernah diucapkan saat membuka Rakornas MUI tahun lalu bahwa ia akan mengikuti fatwa MUI. Karenanya, umat Islam menuntut pemerintah membubarkan Ahmadiyah.<br /><br />Demikian rangkuman berbagai pendapat tokoh-tokoh Islam saat menyampaikan orasi dalam Tablig Akbar di Masjid Nurul Huda, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Sabtu (12/4) malam. Mereka yang berorasi antara lain KH Abdul Rasyid AS (Pimpinan Perguruan As Syafi’iyah), KH Cholil Ridwan (ketua MUI), KH M Al Khaththath (Sekjen FUI), Ahmad Sumargono (GPMI), Munarman (Lembaga Advokasi A Nashr), Fikri Bareno (Sekjen Al Ittihadiyah), Abu Saad (HTI), Ir Idrus (Forkabi), dan Ust Sobri Lubis (FPI).<br /><br />Munarman mengatakan Ahmadiyah tidak berubah. Ini bisa dilihat dari AD/ART-nya. Di dalamnya secara tegas dicantumkan bahwa Mirza Ghilam Ahmad adalah nabi. Mereka juga mengobrak-abrik Alquran. “Berdasar ketetapan Presiden no 1 tahun 1965, kalau ada yang menyalahi suatu agama maka organisasi itu harus dibubarkan,” tegasnya.<br /><br />Ahmad Sumargono menjelaskan negeri ini sedang diobrak abrik aliran-aliran sesat seperti Lia Aminuddin, Al Qiyadah, Ahmadiyah dan lainnya. Karena pemerintah diminta bersikap tegas menghadapi aliran-aliran sesat itu. Khusus dalam kasus Ahmadiyah, kalau pemerintah tidak segera membubarkannya maka umat akan memiliki penilaian sendiri terhadap SBY seperti apa.<br /><br />Pemerintah seperti dikatakan, M Al Khaththath, hendaknya bersikap tegas dalam memerangi aliran sesat ini. Ia berharap SBY bisa mencontoh Khalifah Abubakar dalam memerangi kaum murtadin. “Abu Bakar adalah sahabat nabi yang sangat lembut, namun ketika agama Islam dilecehkan, ketika syariat Islam dilecehkan, Abubakar memeranginya,” ujarnya.<br /><br />Jika SBY tidak membubarkan, kata KH Cholil Ridwan, maka ia bertanggung jawab jika nanti kota Mekkah dikotori oleh orang kafir yang najis itu. “ Sebab Arab Saudi tika mau menerima orang Ahmadiyah yang ingin naik haji, karena dianggap kafir,” ujarnya.<br /><br />Ust Sobri Lubis dari Front Pembela Islam mengatakan jika Ahmadiyah jadi dibubarkan pihaknya siap membina para pengikutnya. “Namun kalau Ahmadiyah tak berubah dengan kesesatannya, maka sejak sekarang menyerukan umat Islam untuk siap siaga,” ujarnya.<br /><br />Tabligh Akbar serupa akan berlangsung di Masjid Al Arqam Tanah Abang, Jakarta Pusat pada Jumat (18/4) ba’da Jumat. Puncaknya adalah apel siaga di depan Istana pada Ahad (20/4).<br /></div>abasyahhttp://www.blogger.com/profile/06239836891963840643noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1347147683871832701.post-46026486845195375592008-04-16T00:04:00.000-07:002008-05-01T00:05:39.446-07:00Aliran Sesat Ahmadiyah, Adili!<div style="text-align: justify;">Meski Ahmadiyah telah ditetapkan sebagai ajaran sesat dan harus dihentikan kegiatan di Indonesia. Majelis Ulama Indonesia (MUI) tidak mentolerir tindakan anarkis, kekerasan dan aksi pengerusakan terhadap para pengikutnya.<br /><br />“Sejak awal MUI, sudah meyakini bahwa dia tidak pernah berubah, tapi jangan dijadikan Fatwa MUI tentang Ahmadiyah dijadikan kambing hitam sebagai pemicu lahirnya kekerasan itu, ” kata Ketua MUI KH. Ma’ruf Amin dalam jumpa pers di Sekretariat MUI, Masjid Istiqlal Jakarta, Rabu(16/4).<br /><br />Dalam pernyataan sikapnya, MUI juga menyerukan agar para pemimpin ajaran Ahmadiyah segera diadili, terkait keputusan Bakor Pakem Kejagung yang menyatakan ajaran Ahmadiyah menyimpang. Sedangkan untuk para pengikutnya yang tertobat, lanjut Ma'ruf agar dibina dan diarahkan serta diberi kesempatan untuk mengelola aset-aset Ahmadiyah.<br /><br />"MUI dari pusat sampai ke daerah bersama dengan ormas-ormas Islam siap untuk membina mereka supaya mereka kembali ke jalan yang benar. Dan mereka yang tidak mau bertobat, kita serahkan kepada pemerintah untuk diproses sesuai dengan hukum yang berlaku, kalau diadili ya adili saja, " tandasnya.<br /><br />Mengenai keberadaan kelompok pendukung Ahmadiyah yang mengatasnamakan Hak Asasi Manusia, Ma'ruf menegaskan, pembubaran Ahmadiyah tidak melanggar HAM, sesuai denga HAM konstitusi, sebab negara Indonesia menganut HAM yang sesuai dengan konstitusi memiliki batasan berbagai aspek-aspek lain, seperti agama dan norma-norma.<br /><br />"Yang mendukung Ahmadiyah itu kan HAM sekuler, HAM sekuler itu HAM yang tanpa batas, HAM kita itu HAM konstitusi. Kalau dinegara sekuler mungkin boleh ya, tapi Indonesia bukan negera sekuler, " ungkapnya.<br /><br />Ia menyatakan, aturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia tidak memperbolehkan adanya penodaan terhadap agama. Namun, negara-negara Islam sudah melarang keberadaan Ahmadiyah.<br /></div>abasyahhttp://www.blogger.com/profile/06239836891963840643noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1347147683871832701.post-47232367601000158042007-11-20T23:45:00.000-08:002008-04-30T23:48:39.696-07:00Skenario di Balik Aliran Sesat<div style="text-align: justify;">PIMPINAN aliran sesat Al Qiyadah Al Islamiyah, Ahmad Mushaddeq menyatakan tobat ("PR", 10/11). Benarkah bertobat? Mengapa MUI Pusat menyatakan ada indikasi kekuatan intelijen di belakang kasus maraknya aliran sesat? Untuk mengetahuinya, "PR" melakukan wawancara khusus dengan Ketua MPR RI, Dr. H. Hidayat Nurwahid yang sedang menghadiri acara Silaturahmi Keluarga Besar Persatuan Umat Islam (PUI) Jabar di Puri Khatulistiwa Jatinangor, Sabtu (10/11).<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Berikut ini kutipan pernyataannya: </span><br /><br /><span style="font-weight: bold;">Apakah tobatnya Ahmad Mushaddeq hanya siasat?</span><br /><br />Faktanya dia bertobat dan diberitakan pers. Soal itu siasatnya Pak Ahmad Mushaddeq atau ada tekanan, itu soal lain. Kita lihat saja perkembangannya. Tapi yang pasti, saya mengapresiasi hasil kerja Jaksa Agung, MUI, Menteri Agama, dan Kapolri berkaitan dengan kasus Al Qiyadah Al Islamiyah. Saya sampaikan juga salam tahniah (penghormatan, red) kepada Pak Ahmad Mushaddeq, dan saya berharap taubatan nasuha, serta menyadari kesalahannya. Selanjutnya, dia harus menerangkan alasan tobatnya kepada para murid-muridnya agar mereka juga tobat dan menyadari kesalahannya.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Apa makna dari tobatnya Ahmad Mushaddeq?</span><br /><br />Maknanya antara lain, ya, buat kepolisian. Maksudnya, di Indonesia kan banyak berkembang aliran sesat. Ada ajaran Alquran Suci, Islam Jemaah, Ahmadiyah, Salamullah atau Kerajaan Edennya Lia Aminudin, Darul Arqam, Wahidiyah, dan lain-lainnya. Itu semua hendaknya mendorong aparat kepolisian menyikapinya dengan sama. Jangan diskriminatif. Kalau yang sudah dinyatakan sesat oleh MUI dan dilarang Kejaksaan Agung tetap dibiarkan oleh kepolisian, maka yang terjadi kemudian adalah keresahan.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Apakah fatwa MUI dan keputusan Kejaksaan Agung diabaikan oleh kepolisian?</span><br /><br />Saya ingin menyatakan ada beberapa fatwa MUI pusat yang berguna mengatasi keresahan umat, tapi ternyata diabaikan pihak terkait disebabkan adanya keputusan politis. Akibatnya, kan jelas di beberapa daerah sempat terjadi tindakan anarkis. Semestinya, aparat kepolisian bertindak seperti dalam kasus Al Qiyadah Al Islamiyah. Polisi proaktif, begitu keluar fatwa sesat dari MUI dan larangan pihak kejaksaan, langsung bertindak dan melakukan tindakan preventif.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Aliran sesat "terjamin" oleh Hak Asasi Manusia (HAM), menurut Anda?</span><br /><br />Memang ada dalam pasal 28 a hingga sebelum butir j dalam HAM, yang intinya adalah meyakini sesuatu ajaran merupakan keyakinan yang tidak bisa dikurangi oleh siapa pun. Mereka mengira itu bagian dari kebebasan beragama dan kepercayaan yang terlindungi HAM. Padahal itu keliru.<br />Mereka membacanya tidak tepat. Karena kalau dibaca pada butir 28 c, jelas bahwa HAM, dalam hal ini penegakan HAM di Indonesia, harus tunduk pada pembatasan demi penghormatan kepada UU dan HAM yang lain. Jadi, HAM tidak bisa dijadikan tameng atau pelindung demi kepentingan diri atau golongan. Jangan mencederai HAM-nya pihak lain.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">MUI Pusat mengindikasikan ada peran intelijen di balik aliran sesat ("PR", 5/11)?</span><br /><br />Ya, saya kira apakah itu bernama intelijen atau bukan, dari luar negeri atau bukan, saya memang "membaca" ada konspirasi dengan berbagai skenario untuk mengobok-obok ketenteraman umat beragama, khususnya kaum Muslimin dengan cara memunculkan berbagai paham sesat. Jika umat Islamnya repot mengurusi aliran sesat, itu artinya akan terpecah-belah dan tidak ada enerji untuk membangun. Dengan begitu, Indonesia akan terus-terusan mengutang, pasrah didikte pihak ketiga, dan berada di ketiak asing. Kalau umat Islam nggak kuat, itu kan yang diinginkannya.<br /><br />Sampai sekarang sesungguhnya saya masih berkeyakinan ada skenario pihak ketiga di balik peristiwa ledakan bom di berbagai daerah di Indonesia. Tujuan konspirasi itu adalah untuk membuat umat Islam menjadi tertuduh, dan tersudutkan dengan isu teroris. Dalam hal ini, sebagaimana di berbagai kesempatan, saya menyatakan menolak aksi-aksi teroris dan mengutuk setiap perbuatan teroris. Juga kepada PKI atau komunisme, dan berbagai skenario pihak ketiga yang ingin memecah belah bangsa dan umat Islam, saya mengutuknya.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Anda pernah aktif di Negara Islam Indonesia (NII)?</span><br /><br />Itu bohong. Memang ada tokoh pergerakan bernama mirip saya, yakni Nur Hidayat. Dia itu kasus Lampung. Saya memang sering terima pertanyaan ini, seolah-olah saya aktivis NII. Ketahuilah, saya tidak pernah bersentuhan dengan NII. Akidah saya adalah Ahlus Sunnah wal Jamaah. Di rumah saya, buku agama sangat banyak. Bagi siapa pun yang ingin berdialog soal agama, silakan.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Kepolisian tidak tuntas sikapi NII KW-IX?</span><br /><br />Saya bukan juru bicara polisi. Tapi saya jawab ya, mengapa tidak tuntas? Begini, polisi kan penegak hukum di Indonesia. Polisi seharusnya bisa menjadi contoh agar hukum tegak di Indonesia. Kalau hukum ditegakkan, maka harum nama polisi. Sepatutnya kepolisian juga bisa menindak aliran sesat lainnya. Ini juga jadi ’pintu besar’ polisi untuk memelihara citranya sebagai penegak supremasi hukum.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Apakah keputusan Kejaksaan Agung perlu ditinjau lagi?</span><br /><br />Inilah dilemanya. Tapi menurut saya, karena ini negara hukum, maka semua pihak terkait harus menegakkan hukum. Keputusan politik yang notebane melanggar hukum, jelas harus diabaikan. Kecuali kalau ada klausul hukum tentang pelarangan itu diubah menjadi tidak dilarang, itu soal lain. Kan selama ini belum ada pencabutan keputusan Kejaksaan Agung terhadap ajaran Ahmadiyah, Islam Jemaah, Darul Arqam, dan sejenisnya. Demikian halnya terhadap ajaran Alquran Suci, saya berharap MUI segera membuat fatwanya, dan aparat penegak hukum menindaklanjutinya.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Bagaimana dengan kesesatan komunisme?</span><br /><br />Itu jelas. Hingga kini belum dicabut larangan menyebarkan ajaran komunis, sebagaimana diatur dalam Tap MPR No. 25 tahun 1966. Aparat kepolisian semestinya tanggap bila ada fenomena penyebaran paham komunis. Kalau ada buku tentang komunis dan itu untuk kajian, ya, ini akan lain persoalannya.</div>abasyahhttp://www.blogger.com/profile/06239836891963840643noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1347147683871832701.post-49623128588328113752006-03-12T06:17:00.000-08:002008-04-30T06:19:30.599-07:00Fenomena Aliran Sesat di Indonesia<div style="text-align: justify;">Aliran sesat nampaknya seperti tak habis-habisnya bermunculan di tanah air. Apa factor penyebabnya. Dan bagaimana langkah mengantisipasinya?<br /><br />Lia Aminudin yang mengaku sebagai pemimpin “Jemaat Tahta Suci Kerajaan Eden" bersama beberapa pengikut dekatnya terpaksa rela tidak menyaksikan keramaian pergantian tahun 2005-2006. Pasalnya, mereka tengah berada di Markas Polda Metro Jaya. Pada mulanya, Jumat (30/12/2005), aparat kepolisian mengevakuasikan mereka ke Mapolda Metro Jaya dalam rangka pengamanan dari kemungkinan tindakan anarkis amuk massa yang tengah mengepung rumah kediaman Lia Aminudin di Jalan Bungur, Kelurahan Senen, Jakarta Pusat.<br /><br />Keesokan harinya, Lia Aminudin dan 32 orang pengikutnya ditetapkan sebagai tersangka pelaku tindak pidana penodaan terhadap agama. Mereka dijerat dengan pasal 154 KUHP Mereka telah ditahan di Mapolda Metro Jaya.<br /><br />Hal itu disampaikan Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol. Firman Gani, setelah Lia Aminudin diperiksa secara intensif sejak malam itu. Kapolda mengharapkan, masyarakat memberikan kesempatan kepada Lia Aminudin dan pengikutnya untuk membuktikan di pengadilan bahwa kegiatan mereka itu tidak melanggar hukum.<br /><br />Menurut salah seorang peserta amuk massa yang berkumpul di depan rumah Lia Aminudin, ajaran Lia membuat resah masyarakat khususnya umat Islam. Karena, Lia yang mengaku sebagai Malaikat Jibril, Rohul Kudus, sempat mengancam akan mencabut nyawa para ulama bila mereka tetap menggelar tablig akbar (untuk menentang ajarannya dan membongkar kedoknya sebagai Jibril palsu), seperti yang dilakukan di sebuah masjid di Bungur, Jakarta Pusat, tak jauh dari tempat tinggal kelompok "Kerajaan Eden" ini.<br /><br />Jauh sebelumnya, pada 22 Desember 1997 Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mengeluarkan fatwayang mengecam Aliran Salamullah, aliran pimpinan Lia Aminudin sebelum berganti logo menjadi 'Jemaat Tahta Suci Kerajaan Eden". Ajaran Lia Aminudin yang mengaku dibai'at Malaikat Jibril sebagai "Imam Mahdi" dinilai sesat karena bertentangan dengan Al Quran.<br /><br />Saat itu, Lia Aminudin tak hanya mengaku sebagai Imam Mahdi, Lia juga membaiat anaknya yang bernama Ahmad Mukti sebagai Nabi Isa. Perjalanan Lia Aminudin telah dituangkannya ke dalam sebuah buku berjudul Perkenankan Aku Menjelaskan Sebuah Takdir. Dalam buku itu dikisahkannya pengembaraannya bersama Jibril, plus kesaksian para pengikutnya. "Buku ini saya tulis dalam tempo sebulan. Semuanya dituntun oleh Jibril," kata Lia Aminudin enam tahun silam.<br /><br />Subur di mana-mana<br /><br />Fenomena aliran sesat yang mengatasnamakan Islam, belakangan ini semakin berkembang dan semakin subur saja di tanah air ini. Pada beberapa bulan yang lalu, terjadi bentrokan antara Front Pembela Islam (FPI) dengan jamaah Ahmadiyah. Karena aliran Ahmadiyah ini mengaku pendiri dan gurunya, Mirza Ghulam Ahmad, asai India, sebagai nabi.<br /><br />Aliran sesat muncul di berbagai daerah dengan fenomena masing-masing. Seperti dikatakan KH Ma'ruf Amin, berdasarkan temuan MUI, aliran sesat ini tumbuh hampir di seluruh wilayah Indonesia. Mereka mengindentifikasikan sebagai kelompok musiim atau Islam. Tetapi ajaran-ajaran yang mereka lakukan bertentangan dengan syariat Islam.<br /><br />Mengantisipasi maraknya berbagai aliran sesat ini, Forum Ulama Umat Indonesia (FUUI) mengingatkan agar umat Islam perlu menyikapinya dengan benteng iman yang kuat. Karena sempalan Islam beraliran sesat ini, sengaja atau tidak sengaja atau tidak sengaja memberikan pemahaman yang salah dan keliru terhadap Islam. Tujuannya untuk menyesatkan umat Islam, sekaligus hendak meruntuhkan dan menghancurkan akidah umat Islam.<br /><br />Kategori sesat<br /><br />Lalu bagaimana sebuah ajaran atau aliran dapat dikategorikan sesat? Sebuah aliran disebut sesat bila apayang diajarkan itu telah menyimpang dari aturan baku ajaran agama. Pinjam kata-kata Ketua Dewan Fatwa MUI, KH. Ma'ruf Amin, "di luar kesepakatan wilayah perbedaan dan melenceng di luar manhajyang shahih."<br /><br />Jadi ketika ada orang yang mengaku pembaru Islam dan ia menyatakan shalat lima waktu itu tidak wajib, atau boleh dilakukan tidak dengan bahasa Arab, makaia dapat disebut sesat. Begitu pula ketika ada orang yang mengaku Islam tapi percaya ada nabi setelah Nabi Muhammad SAW. maka ini juga disebut sebagai aliran sesat yang keblinger. Dan ajaran-ajaran lain yang telah menyimpang dari aturan Islam yang telah baku (Qat’i).<br /><br />Menurut KH Miftah Faridl, suatu tindakan dikategorikan sesat apabila pelakunya menggunakan nama Islam tapi ajaran yang dianut dan disebarkannya tidak sesuai dengan ajaran pokok Islam yang prinsip. Misalnya, mereka tidak percaya dengan wajibnya shalat lima waktu, atau mereka tidak percaya pada As-Sunah (Hadis) sebagai salah satu sumber hukum Islam.<br /><br />Faktor penyebab<br /><br />Faktor penyebab munculnya aliran sesat antara lain karena dangkalnyaakidah dan pengetahuan sebagian umat Islam. Faktor lain karena ada sebagian umat Islam berpikiran liberal dan menganggap Islam boleh diinovasi sesuka hati mereka. Selain itu, bukan tak mungkin ada kelompok yang sengaja ingin mengacaukan ajaran Islam yang sesungguhnya.<br /><br />Pendangkalan akidah umat Islam nampaknya terus disodorkan oleh kalangan yang tak suka dengan berkembangnya Islam. Mereka misalnya, membuat orang mulai tidak percaya sepenuhnya pada Al Quran. Ada pulayang sengaja melakukan gerakan inkarus sunnah, mengingkari kebenaran Hadis. Mereka hanya menggunakan Al Quran sebagai landasan kehidupan beragamadan menolak Hadis.<br /><br />Ironisnya, berbagai aliran ini terus berkembang dan menyebut kegiatannya sebagai gerakan dan pembaruan Islam. Padahal, mereka sesungguhnya telah terjebak ke dalam kesesatan.<br /><br />Solusi<br /><br />Semakin maraknya aliran sesat di berbagai tempat sangat meresahkan masyarakat. Para ulama dan umara kiranya perlu bersikap dan bertindak lebih tanggap mengantisipasi keadaan sebelum terlambat. Ulama dan umara diharapkan tidak tinggal diam bila mengetahui keberadaan suatu ajaran agama yang nyleneh. Artinya, perlu memberikan tuntunan dakwah dan petiegakan hukum yang tegas terhadap para pembawa ajaran dan aliran sesat itu. Jangan dibiarkan berkembang dan membuat masyarakat resah sekaligus juga bisa menimbulkan ketidakstabilan masyarakat. Masyarakat yang resah bisa saja mengambil tindakan sendiri. Kericuhan dan kekacauan massa bisaterjadi tiba-tiba.<br /><br />Penguatan akidah umat juga menjadi point penting untuk menangkal tersebarnya aliran sesat ini. Mudahnya mereka terjebak ke dalam aliran sesat adalah lantaran lemahnya akidah mereka dan minimnya pengetahuan Islam yang mereka miliki, sehingga para penyebar aliran sesat begitu gampang memperdayakan mereka dengan dalih agama untuk menyesatkannya. (amanah online)<br /><br />Sufandi Maruih<br /><br /></div><h4 style="text-align: justify;">Risiko Sempalan Yang Nyeleneh</h4><div style="text-align: justify;"><br />Selama dua tahun belakangan ini berbagai ajaran / aliran sesat muncul di berbagai daerah di tanah air.<br /></div><ol style="text-align: justify;"><li>Pada Agustus 2004, diketahui ada kasus tarekat beraliran sesat di Lombok Barat, NTB, Dengan alasan ibadah, pimpinan tarekat boleh menggauli santriwatinya dengan seizing suaminya,</li><br /><br /><li>Pada Oktober 2004, kasus di Desa Dukuhlor, Kabupaten Kuningan, ada tiga orang pemuda mengaku kelompoknya bias bertemu langsung dengan Tuhan tanpa harus melakukan ibadah fardhu. Mereka ini menyebarkan ajaran yang disebut Finalillah atau melebur dengan Allah. Mereka akhirnya ditahan pihak berwajib.</li><br /><br /><li>Sebuah aliran sesat juga muncul di Kabupaten Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah Di sana seorang 'ulama' muda, Zikrullah bin Ali Tatang, memprokatmirkan diri sebagai nabi baru. la mengaku bergelar Zikrullah Aulia Allah. 'Nabi Baru' ini menggunakan masjid tua sebagai pengganti Ka'bah untuk menunaikan ibadah haji. Ia juga mengganti syahadat. Sang 'nabi' palsu pun akhirnya digelandang ke kantor polisi.</li><br /><br /><li>Pada Februari 2005, masyarakat Pontianak diramaikan oleh adanya sekitar 86 orang yang telah dibaiat kelompok pimpinan mereka dan menyakini ada nabi lagi setelah Nabi Muhammad SAW Nabi yang mereka sebut-sebut itu tak lain adalah 'nabi' Mirza Ghulam Ahmad yang lahir di India. MUI Sintang, kemudian menyebut mereka sebagai aliran sesat.</li><br /><br /><li>Pada Maret 2005 terjadi pembakaran rumah mtlik Abah Aziz, di Dusun Bayan, Kelurahan Geremeng, Kecamatan Praya, Kabupaten Lombok Tengah (NTB). Ia melakukan pelecehan seksuai terhadap santrinya dengan tameng agama.</li><br /><br /><li>Pada Mei 2005 Ustadz Muhammad Yusman Roy (Gus Roy) pimpian ponpes I'tikaaf Ngadi Lelaku, Dasa Sumber Waras Timur, Malang, Jawa Timur, mengajarkan santrinya untuk shalat dalam dua bahasa. Bahasa Arab dan diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Gus Yus pun akhirnya ditangkap dan diaditi. </li><br /><br /><li>Pada 30 Mei 2005, padepokan Nurul Taubah, milik Yayasan Kanker dan Narkoba Cahaya Alam (YKNCA), di Desa Kerampilan, Kecamatan Besuk, Kabupaten Probolinggo. Jawa Timur, dihancurkan oleh massa sekitar seribu orang. Ribuan orang di sekitar padepokan tersebut marah lantaran padepokan yang dinilai menyebarkan aliran sesat itu tak kunjung ditutup oleh pemerintah setempat. Tak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. tapi bangunan padepokan pimpinan Muhammad Ardi Husein hancur dan nyaris rata dengan tanah.</li><br /><br /><li>Pada 3 Juli 2005 kasus di Majlis Zikir Musyarofah (MZM), Bekasi. Pimpinan MZM, Syekh Mautana Ibrahim, dituduh/diduga melakukan pelecehan seksuai terhadap tujuh jamaah wanita di majelisnya. MZM juga dituding melakukan sumpah (baiat) terhadap setiap jamaahnya untuk tunduk kepada pimpinan MZM Hingga akhirnya masyarakat sekitar menyerbu majelis tersebut. </li></ol>abasyahhttp://www.blogger.com/profile/06239836891963840643noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1347147683871832701.post-41148044704556346772001-05-03T23:49:00.000-07:002008-04-30T23:59:21.990-07:00Ajaran Sesat Salamullah<div style="text-align: justify;">Habib Aldjufri Minta Pemerintah Awasi Ajaran Lia Aminuddin<br /><br />Palu, 3 Mei 2001 20:19<br />KETUA Utama PB Alkhairaat, KH Sagaaf Aldjufri MA, meminta pemerintah mengawasi secara ketat ajaran Salamullah yang mulai dikembangkan di Jakarta oleh tokoh spritual Lia Aminuddin. "Sebagian syariat yang kembangkannya sudah melenceng dari ajaran Islam," kata Habib keturunan ke-36 dari Nabi Muhammad SAW tersebut.<br /><br />"Pemerintah harusnya tidak mengabaikan permintaan ini, sebab Majelis Ulama Indonesia (MUI) sudah mengeluarkan fatwa untuk itu," katanya di Palu, siang ini. Menurut ulama kharismatik Sulawesi Tengah ini, beberapa ajaran Salamullah, seperti membabat habis rambut di seluruh anggota badan wanita dengan cara membakar, sama sekali tidak ada nasnya dalam Al-Qur'an dan Hadits.<br /><br />Selain itu dalam sejarah Islam, para wanita di zaman Rasullullah Muhammad SAW tidak pernah melakukan hal serupa. "Cara-cara (membakar rambut) seperti itu merupakan pelanggaran atas kodrat ciptaan Allah SWT, bahkan menjurus kepada unsur penganiayaan diri yang dapat membahayakan kesehatan seseorang," ujarnya.<br /><br />Ia mencontohkan pembabatan rambut di kening dan di kelopak mata dengan cara menyiramkan spirtus kemudian membakarnya, itu sangat membahayakan pancaindera seseorang, dan aqidah Islam sama sekali tidak mentolerirnya.<br /><br />Menurut ketentuan dalam Al-Qur'an dan Hadits, katanya, jika seorang muslim merasa dirinya telah berbuat dosa, maka seharusnya yang bersangkutan berdo'a meminta ampun kepada Allah SWT dan bertobat tidak akan mengulangi perbuatannya.<br /><br />"Bukan dengan cara menyiksa anggota badan," tuturnya, sambil menambahkan pengawasan terhadap ajaran Salamullah itu dimaksudkan agar tidak muncul korban baru.<br /><br />Ketua MUI Sulteng itu juga mengatakan, pengakuan penganjur ajaran Salamullah, Lia Aminuddin, bahwa dirinya sebagai penerima wahyu melalui malaikat Jibril --sebagaimana diterangkan olah para pengikutnya--adalah bohong belaka.<br /><br />Jumhur ulama, katanya, mengakui bahwa malaikat Jibril itu turun ke dunia hanya semata-mata membawa wahyu kepada para Nabi dan Rasul, namun setelah Nabi Muhammad SAW wafat tidak ada lagi manusia lain yang menjadi Nabi atau Rasul.<br /><br />"Masalah ini perlu saya tegaskan, agar Umat Islam tidak terjebak dalam ajaran atau aliran sesat yang memasuki era demokratisasi dewasa ini penyebarannya semakin bebas dan transparan," demikian Sagaaf Aldjufri.</div>abasyahhttp://www.blogger.com/profile/06239836891963840643noreply@blogger.com0