Umat Islam berharap pemerintah mau mendengarkan aspirasi tersebut. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono diingatkan akan kata-kata yang pernah diucapkan saat membuka Rakornas MUI tahun lalu bahwa ia akan mengikuti fatwa MUI. Karenanya, umat Islam menuntut pemerintah membubarkan Ahmadiyah.
Demikian rangkuman berbagai pendapat tokoh-tokoh Islam saat menyampaikan orasi dalam Tablig Akbar di Masjid Nurul Huda, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Sabtu (12/4) malam. Mereka yang berorasi antara lain KH Abdul Rasyid AS (Pimpinan Perguruan As Syafi’iyah), KH Cholil Ridwan (ketua MUI), KH M Al Khaththath (Sekjen FUI), Ahmad Sumargono (GPMI), Munarman (Lembaga Advokasi A Nashr), Fikri Bareno (Sekjen Al Ittihadiyah), Abu Saad (HTI), Ir Idrus (Forkabi), dan Ust Sobri Lubis (FPI).
Munarman mengatakan Ahmadiyah tidak berubah. Ini bisa dilihat dari AD/ART-nya. Di dalamnya secara tegas dicantumkan bahwa Mirza Ghilam Ahmad adalah nabi. Mereka juga mengobrak-abrik Alquran. “Berdasar ketetapan Presiden no 1 tahun 1965, kalau ada yang menyalahi suatu agama maka organisasi itu harus dibubarkan,” tegasnya.
Ahmad Sumargono menjelaskan negeri ini sedang diobrak abrik aliran-aliran sesat seperti Lia Aminuddin, Al Qiyadah, Ahmadiyah dan lainnya. Karena pemerintah diminta bersikap tegas menghadapi aliran-aliran sesat itu. Khusus dalam kasus Ahmadiyah, kalau pemerintah tidak segera membubarkannya maka umat akan memiliki penilaian sendiri terhadap SBY seperti apa.
Pemerintah seperti dikatakan, M Al Khaththath, hendaknya bersikap tegas dalam memerangi aliran sesat ini. Ia berharap SBY bisa mencontoh Khalifah Abubakar dalam memerangi kaum murtadin. “Abu Bakar adalah sahabat nabi yang sangat lembut, namun ketika agama Islam dilecehkan, ketika syariat Islam dilecehkan, Abubakar memeranginya,” ujarnya.
Jika SBY tidak membubarkan, kata KH Cholil Ridwan, maka ia bertanggung jawab jika nanti kota Mekkah dikotori oleh orang kafir yang najis itu. “ Sebab Arab Saudi tika mau menerima orang Ahmadiyah yang ingin naik haji, karena dianggap kafir,” ujarnya.
Ust Sobri Lubis dari Front Pembela Islam mengatakan jika Ahmadiyah jadi dibubarkan pihaknya siap membina para pengikutnya. “Namun kalau Ahmadiyah tak berubah dengan kesesatannya, maka sejak sekarang menyerukan umat Islam untuk siap siaga,” ujarnya.
Tabligh Akbar serupa akan berlangsung di Masjid Al Arqam Tanah Abang, Jakarta Pusat pada Jumat (18/4) ba’da Jumat. Puncaknya adalah apel siaga di depan Istana pada Ahad (20/4).
Demikian rangkuman berbagai pendapat tokoh-tokoh Islam saat menyampaikan orasi dalam Tablig Akbar di Masjid Nurul Huda, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Sabtu (12/4) malam. Mereka yang berorasi antara lain KH Abdul Rasyid AS (Pimpinan Perguruan As Syafi’iyah), KH Cholil Ridwan (ketua MUI), KH M Al Khaththath (Sekjen FUI), Ahmad Sumargono (GPMI), Munarman (Lembaga Advokasi A Nashr), Fikri Bareno (Sekjen Al Ittihadiyah), Abu Saad (HTI), Ir Idrus (Forkabi), dan Ust Sobri Lubis (FPI).
Munarman mengatakan Ahmadiyah tidak berubah. Ini bisa dilihat dari AD/ART-nya. Di dalamnya secara tegas dicantumkan bahwa Mirza Ghilam Ahmad adalah nabi. Mereka juga mengobrak-abrik Alquran. “Berdasar ketetapan Presiden no 1 tahun 1965, kalau ada yang menyalahi suatu agama maka organisasi itu harus dibubarkan,” tegasnya.
Ahmad Sumargono menjelaskan negeri ini sedang diobrak abrik aliran-aliran sesat seperti Lia Aminuddin, Al Qiyadah, Ahmadiyah dan lainnya. Karena pemerintah diminta bersikap tegas menghadapi aliran-aliran sesat itu. Khusus dalam kasus Ahmadiyah, kalau pemerintah tidak segera membubarkannya maka umat akan memiliki penilaian sendiri terhadap SBY seperti apa.
Pemerintah seperti dikatakan, M Al Khaththath, hendaknya bersikap tegas dalam memerangi aliran sesat ini. Ia berharap SBY bisa mencontoh Khalifah Abubakar dalam memerangi kaum murtadin. “Abu Bakar adalah sahabat nabi yang sangat lembut, namun ketika agama Islam dilecehkan, ketika syariat Islam dilecehkan, Abubakar memeranginya,” ujarnya.
Jika SBY tidak membubarkan, kata KH Cholil Ridwan, maka ia bertanggung jawab jika nanti kota Mekkah dikotori oleh orang kafir yang najis itu. “ Sebab Arab Saudi tika mau menerima orang Ahmadiyah yang ingin naik haji, karena dianggap kafir,” ujarnya.
Ust Sobri Lubis dari Front Pembela Islam mengatakan jika Ahmadiyah jadi dibubarkan pihaknya siap membina para pengikutnya. “Namun kalau Ahmadiyah tak berubah dengan kesesatannya, maka sejak sekarang menyerukan umat Islam untuk siap siaga,” ujarnya.
Tabligh Akbar serupa akan berlangsung di Masjid Al Arqam Tanah Abang, Jakarta Pusat pada Jumat (18/4) ba’da Jumat. Puncaknya adalah apel siaga di depan Istana pada Ahad (20/4).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar